Tepatnya Hari Rabu, 9 Maret 2016, Kami (Saya Erey Div Holi Ucok Pai) menuju ke Reruntuhan Manado Beach Hotel (bangunan yang sudah ditinggalkan).
Sebenarnya malam sebelumnya kami dari sana namun kami berencana melakukan ekspedisi untuk lebih jelas melihat keadaan saat matahari belum terbenam.
Kami tiba di MBH sekitar pukul 4.30pm. dan.... baahhh... suasana disana ramai. Mungkin karena hari itu libur nasional (Nyepi). Rasa menyeramkan berkurang. Hahaha...
Setelah membayar 25 ribu ke petugas disana, (biaya pantai + masuk) kami menelusuri pinggiran bangunan yang sudah terawat itu.
Namun sayang kami tak diperbolehkan masuk ke dalam bangunan hotel karena katanya si "pawang" tidak ada. Cukup mengecewakan. Namun hari yang baik karena setidaknya kami bisa meihat dengan dekat tampak menyeramkan dari hotel itu dari jarak yang lebih dekat.
Sebenarnya malam sebelumnya kami dari sana namun kami berencana melakukan ekspedisi untuk lebih jelas melihat keadaan saat matahari belum terbenam.
Photo Credit: Sulut Online |
Setelah membayar 25 ribu ke petugas disana, (biaya pantai + masuk) kami menelusuri pinggiran bangunan yang sudah terawat itu.
Namun sayang kami tak diperbolehkan masuk ke dalam bangunan hotel karena katanya si "pawang" tidak ada. Cukup mengecewakan. Namun hari yang baik karena setidaknya kami bisa meihat dengan dekat tampak menyeramkan dari hotel itu dari jarak yang lebih dekat.
BACA JUGA:
1. Pulau Lihaga, Surga Tersembunyi di Likupang Sulawesi Utara
2. Pulau Nain - Siladen: Wisata Menakjubkan di Sulawesi Utara
3. Sepenggal Cerita Dari Kepulauan Morotai, Mutiara di Bibir Pasifik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar