Photo Credit: SeputarSulut |
Waktu itu kelas A & B di gabung di kelas A saat Kuliah Pakar Histologi Kulit Modul Gangguan Kulit.
Kami duduk dibagian yang agak dibelakang sehingga bisa dibilang "sulit" untuk memperhatikan dosen di depan.
Saya duduk bersebelahan dengan Belva. Disela-sela basa-basi kami, terpikirlah untuk jalan-jalan khusus "geng" kami.
Kalau melihat jadwal yang padat, tampaknya waktu yang tepat adalah akhir minggu ujian, atau akhir minggu remedial. Saya juga sudah lupa kenapa sampai terpikir Pulau Lihaga sebagai destinasi kami.
Kalau melihat jadwal yang padat, tampaknya waktu yang tepat adalah akhir minggu ujian, atau akhir minggu remedial. Saya juga sudah lupa kenapa sampai terpikir Pulau Lihaga sebagai destinasi kami.
Awalnya saya kurang yakin dengan rencana ini mengingat kami akan ke "Pulau" dengan perjalanan yang agak jauh dari biasanya, dan rencana-rencana kami sebelumnya biasanya sukar terlaksana. Singkat cerita kami menentukan waktu yang tepat yaitu tanggal 11 April (Sabtu), sehari setelah minggu remedial. Kami langsung membicarakan dengan member-member yang duduk disekitar kami dan bahkan kami langsung meng-googling segala sesuatu yang berkaitan dengan pulau tersebut.
anw, kami sangat beruntung karena salah satu teman kami Keishi punya kenalan orang yang bisa meminjamkan kapal untuk menyebrang. Saya makin optimis rencana ini akan terlaksana.
Singkat cerita pada hari-H setengah rombongan berangkat dari Kota Tomohon untuk menjemput sisanya yang menunggu di Kota Manado. Kami berkumpul di Kampus Kleak Fakultas Kedokteran UNSRAT. Setelah lengkap (14 orang), kami langsung cuss...
Pulau Lihaga merupakan pulau tak berpenghuni yang terletak di Kecamatan Likupang Timur, Kabupaten Minahasa Utara. Kapal yang akan kami gunakan untuk menyebrang telah menunggu di Desa Serey. Waktu yang kami tempuh dari Manado kira-kira 1 jam (tergantung kecepatan mobil).
Sesampainya di Pelabuhan Desa Serey, kami langsung mempersiapkan diri untuk menyebrang ke Pulau. Perahu yang kami gunakan berkapasitas kira-kira >20 orang. Mengingat kami hanya ber-14, membuat saya senang. Eh iya, harga sewa kapal kami 700ribu PP. Lumayan murah kan? 50ribu/orang. Tidak lupa, Selfie (dalam hal ini Wefie) dulu sebelum berangkat.
(full team)
Sekitar 10 menit saja waktu yang kami butuhkan untuk sampai di Pulau Lihaga. Perjalanan yang singkat namun kami disuguhi pemandangan yang indah.
AKHIRNYA KAMI SAMPAI DI PULAU LIHAGA.
WHAT ON EARTH.
(gambar di klik biar lebih jelas ya)
Pantainya berpasir putih, masih bersih, dan belum terjamah tangan manusia. Segera kami foto-foto sebelum melanjutkan kegiatan kami.
Eh ia, jangan lupa memberikan uang kebersihan ya... 25ribu saja.
Tersedia dua kamar kecil untuk bilas atau bak/bab. Saya tidak tahu harus
bayar berapa untuk bak/bab (tidak sempat mencoba hehe), tapi untuk
membilas setelah puas mandi di pantai, air bilas dijual seharga 20 ribu
per galon. Makin sore, ketersediaan air bilas makin terbatas.
Hari itu kami cukup beruntung karena pengunjung tidak terlalu banyak jadi kami bebas berkeliaran mengitari pulau. Maklum 11 April kan bukan hari libur. Hehe.
Sekedar informasi, di pulau ini ada jaringannya loh. Keren kan? HP sangat berguna.
Singkat cerita, hari sudah semakin sore. Kami menelpon nelayan yang tadi untuk menjemput kami. Saat itu mungkin pukul 4 sore.
Kamipun meninggalkan Pulau Lihaga dengan... ehem (alaynya disebut) sukacita!!
Salah satu hari terbaik!
Cc: Ucok, Div, Rei, Bilo, Belva, Holy, Keishi, Jen, Tox, Gilang, Arischa, Erey, Preisy. (dan Saya)
keren kak. mau kesana juga kapankapan.
BalasHapusIjin share bro.
BalasHapus