Case Report: Seorang Pasien dengan Hordeolum Eksternum Palpebra Superior Oculus Sinistra


Hordeolum merupakan peradangan supuratif kelenjar kelopak mata, bagian atas maupun bagian bawah yang disebabkan oleh bakteri, biasanya oleh kuman Staphylococcusaureus.
Data epidemiologi internasional menyebutkan bahwa hordeolum adalah kelainan pada kelopak mata yang sering ditemukan dikalangan masyarakat. Insidensi tidak bergantung pada ras dan jenis kelamin. Penyakit ini dapat menyerang siapa saja tanpa memandang usia, angka kejadian paling banyak ditemukan pada anak usia sekolah. Hordeolum dapat timbul pada satu kelenjar kelopak mata atau lebih. Kelenjar kelopak mata tersebut meliputi kelenjar Meibom, kelenjar Zeis dan Moll.


Dikenal dua bentuk hordeolum internum dan eksternum. Hordeolum eksternum merupakan infeksi pada kelenjar Zeis atau Moll. Hordeolum internum merupakan infeksi kelenjar Meibom dengan penonjolan terutama yang terletak di dalam tarsus. Hordeolum merupakan suatu abses di dalam kelenjar tersebut.


Tanda-tanda hordeolum sangat mudah dikenali, yakni nampak adanya benjolan pada kelopak mata bagian atas atau bawah, berwarna kemerahan. Gejala disertai dengan rasa sakit dan mengganjal dan nyeri bila ditekan. Nyeri yang dirasakan berupa rasa terbakar, menusuk atau hanya berupa perasaan tidak nyaman. Kadang mata berair dan peka terhadap sinar. Adakalanya nampak bintik berwarna keputihan atau kekuningan disertai dengan pembengkakan kelopak mata. Hordeolum dapat membentuk abses di kelopak mata dan pecah dengan mengeluarkan nanah.


Hordeolum internum atau radang kelenjar Meibom memberikan penonjolan terutama ke daerah konjungtiva tarsal. Hordeolum internum biasanya berukuran lebih besar dibanding hordeolum eksternum. Hordeolum eksternum tonjolan ke arah kulit, ikut dengan pergerakkan kulit dan mengalami supurasi, memecah sendiri ke arah kulit.


Pada umumnya hordeolum yang biasanya merupakan infeksi Staphylococcus pada kelenjar sebasea kelopak biasanya sembuh sendiri (self-limited). Namun tak jarang memerlukan pengobatan secara khusus, obat topikal dan antibiotik topikal maupun obat antibiotika sistemik. Jika tidak membaik perlu dilakukan insisi pada daerah abses dengan fluktuasi terbesar. Hordeolum dapat dicegah dengan cara mencuci tangan terlebih dahulu ketika hendak menyentuh mata atau kelopaknya.

Penyulit hordeolum dapat berupa selulitis palpebra yang merupakan radang jaringan ikat palpebra di depan septum orbita dan abses palpebra.Prognosis umumnya baik, karena proses peradangan pada hordeolum bisa mengalami penyembuhan dengan sendirinya, asalkan kebersihan daerah mata tetap dijaga dan dilakukan kompres hangat pada mata yang sakit serta terapi yang sesuai.


SELENGKAPNYA --> DOWNLOAD HERE (GOOGLE DRIVE)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar