Gangguan kepribadian adalah pola pengalaman dan perilaku batin yang tidak fleksibel dan menyimpang dari harapan budaya individu. Gangguan kepribadian dimulai pada masa remaja atau awal masa dewasa, tetap stabil sepanjang waktu dan menghasilkan ketidaknyamanan atau prasangka terhadap subjek.
Menurut International Classification of Diseases (ICD), yang mewakili penyimpangan ekstrim atau paling tidak cara individu normal dalam budaya, berpikir, merasa, dan terutama berhubungan dengan orang lain, atau Jelas berbeda dari harapan budaya. Berdasarkan klasifikasi yang terakhir, penyimpangan harus ada di lebih dari satu area berikut: kontrol kognitif, afektif, impuls, kebutuhan akan kepuasan dan hubungan dengan orang lain.
Gangguan kepribadian mencakup bentuk perilaku yang bertahan lama dan berakar, yang dimanifestasikan sebagai pola tanggapan yang stabil terhadap spektrum situasi individu dan sosial yang luas, dan mencakup beragam aspek fungsi psikologis dan perilaku. Gangguan kepribadian sering disertai dengan berbagai tingkat stres subjektif dan kesulitan dalam penyesuaian sosial. Salah satu bentuknya adalah gangguan kepribadian pasif-agresif.
Orang dengan gangguan kepribadian pasif-agresif ditandai oleh obstruksionisme (senang menghalang-halangi), menunda-nunda, sikap keras kepala dan tidak efisien. Perilaku tersebut adalah manifestasi dari agresi yang mendasari, yang diekspresikan secara pasif. Pasien gangguan kepribadian pasif-agresif secara karakteristik adalah suka menunda-nunda, tidak menerima permintaan untuk kinerja yang optimal, tidak bersedia meminta maaf, dan cenderung untuk mencari kesalahan pada diri orang lain walaupun pada orang tempat mereka bergantung tetapi mereka menolak untuk melepaskan mereka sendiri dari hubungan ketergantungan. Mereka biasanya tidak memiliki ketegasan tentang kebutuhan dan harapan mereka. Orang dengan gangguan ini tidak memiliki kepercayaan pada diri sendiri dan biasanya pesimistik akan masa depan.
Sampai sekarang tidak ada data yang tersedia tentang epidemiologi pasti gangguan kepribadian pasif-agresif. Rasio jenis kelamin, pola financial, dan prevalens belum diteliti secara adekuat.
Meskipun etiologi yang paling umum untuk gangguan kepribadian multifaktorial, kondisi ini mungkin juga sekunder akibat kelainan biologis, perkembangan, atau genetik. Situasi stres seringkali berakibat pada dekompensasi, menunjukkan gangguan kepribadian yang sebelumnya tidak dikenali. Memang, gangguan kepribadian diperparah oleh stresor, eksternal atau self-induced. Individu mungkin memiliki lebih dari 1 gangguan kepribadian.
SELENGKAPNYA --> DOWNLOAD HERE (GOOGLE DRIVE)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar