Kampung Warna Warni Jodipan: Wisata Pelangi di Kota Malang


Ada kampung biru, ada juga kampung warna-warni. Wisata Kampung Warna Warni Jodipan sudah lebih dulu dikenal dibandingkan Kampung Biru Arema (artikelnya bisa dibaca disini), letaknya pun hanya berseberangan. Jembatan kaca yang baru dibangun tahun 2017 lalu menjadi penghubung yang indah antara kedua kampung ini.



Jodipan sebenarnya adalah sebuah kelurahan di wilayah kecamatan Blimbing, Kota Malang. Nasibnya kurang lebih memang mirip dengan Gamcheon Culture Village. Dulunya merupakan sebuah perkampungan kumuh yang kemudian disulap menjadi kampung wisata. Bedanya, Gamcheon Culture Village diprakasai oleh pemerintahnya. Sementara Jodipan merupakan inisiatif delapan orang mahasiswa Universitas Muhamadiyah Malang dan mendapat sponsor dari sebuah perusahaan cat ternama. Salut lah sama kreativitas anak mudanya!

Sebenarnya Kampung Wisata Jodipan ini terbagi menjadi dua, yaitu Kampung 3D (Tridi) dan Kampung Warna-warni. Kedua kampung ini dibelah menjadi dua oleh Sungai Berantas. Kalau kalian ke Malang dengan menggunakan kereta dari arah Blitar, sesaat sebelum tiba di Stasiun Malang pasti akan disambut dengan pemandangan kedua kampung ini.




Harga tiket masuk Kampung 3D hanya 7,5k IDR, sudah termasuk souvenir berupa gantungan kunci untuk dua orang dan parkir motor. Harga tiket masuk ke Kampung Warna-warni hanya 2k IDR, tapi souvenirnya berbeda yaitu berupa stiker. Menurut gue lebih menarik souvenir yang diberikan oleh pengelola Kampung 3D, sih.

Kami (saya dan Agung) berkunjung ke kampung ini saat siang hari jadi cuacanya agak tak bersahabat. Jangan lupa mengenakan sepatu dan pakaian nyaman.


BACA JUGA:
1. Candi Borobudur: Permata di Tengah Pulau Jawa
2. Candi Ratu Boko: Keindahan Sunset Diatas Bukit yang Penuh Misteri
3. Candi Prambanan: Mahakarya Hindu Terbesar di Indonesia

Semua rumah dicat beraneka warna hingga detail terkecil sekali pun, seperti pagar dan kusen jendela. Sesuai namanya, di Kampung 3D, kalian akan menemukan banyak tembok yang dibuat dengan teknik 3D. Ada pula gardu pandang yang sengaja dibuat warga sebagai salah satu spot untuk foto.

Sementara itu di Kampung Warna-warni, kesan bright lebih terasa. Lukisan di tembok gak sebanyak di Kampung 3D, namun pemilihan warna cat yang lebih terang itu gak kalah eye catching dan instagramable banget.



Jalanan di gang-gang yang ada di kedua kampung ini kecil-kecil, hanya cukup untuk dilintasi motor dan pejalan kaki saja. Gak usah takut bakal nyasar, karena ada banyak petunjuk di mana spot-spot yang bagus untuk foto.

Kalau ke Kampung Wisata Jodipan harus berani malu untuk bergaya di depan kamera. Warga kampung sudah mulai terbiasa kok dengan kehadiran pengunjung yang tiba-tiba numpang foto di depan rumah mereka. Malahan mereka gak akan sungkan untuk memberi saran di mana lokasi spot foto yang bagus kepada para pengunjung.

Perlu diingat, meskipun sudah menjadi objek wisata, area ini masih kawasan perumahan padat penduduk. Kalian saja pasti sebal kan kalau ada orang yang teriak-teriak apalagi rusuh di depan rumah? Jadi jangan ngelunjak, anggap saja lagi bertamu ke rumah orang.

Overall, Kampung Wisata Jodipan layak banget untuk dikunjungi. Setiap sudutnya bagus untuk dipotret. Lumayan tuh buat stok foto di instagram. Selain itu, gue berharap kampung ini bisa jadi percontohan bagi perkampungan kumuh lain agar bisa disulap menjadi kampung cantik seperti Kampung Wisata Jodipan ini.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar