Museum Angkut: Keliling Dunia di Kota Batu

Museum Angkut merupakan museum transportasi dan tempat wisata modern yang terletak di Kota Batu, Jawa Timur, sekitar 20 km dari Kota Malang. Museum ini terletak di kawasan seluas 3,8 hektar di lereng Gunung Panderman dan memiliki lebih dari 300 koleksi jenis angkutan tradisional hingga modern. Museum ini terbagi dalam beberapa zona yang didekorasi dengan setting landscape model bangunan dari benua Asia, Eropa hingga Amerika. Di Zona Sunda Kelapa dan Batavia yang merupakan Replika Pelabuhan Sunda Kelapa, dihiasi oleh beberapa alat transportasi kuno seperti becak dan miniatur kapal. Zona Eropa juga di setting seakan-akan berada di jalanan kota-kota di Perancis dengan mobil-mobil kuno eropa.

Photo Source: pegipegi.com

Museum Angkut dikelola oleh Jawa Timur Park Group yang sebelumnya juga membangun Batu Secret Zoo, Batu Night Spectacular (BNS), Eco Green Park dan Museum Satwa. Museum ini didirikan pada 9 Maret 2014.


Biaya masuk museum ini adalah 60k. Di lantai satu ada koleksi campur-campur mulai dari kereta kuda sampai mobil balap. Ada mobil dan helikopter yang dulu pernah dipakai presiden RI pertama: Ir Soekarno. Ada koleksi sepeda dari perusahaan pembuat mobil ternama. Juga ada koleksi berbagai macam sepeda motor dari seluruh dunia. Dari koleksi-koleksi ini sebagian hanya boleh dipandang, tapi sebagian lain boleh dinaiki. Mobil balap merah ini termasuk yang laris difoto bersama anak-anak. Kalau orang dewasa, mungkin lebih senang berfoto bersama mobil balap F1 dan Michael Schumacher KW. Ada kok, tapi harus antre.






Di lantai dua ada koleksi angkutan yang lebih tradisional: becak dan bendi dari berbagai daerah, dengan nama dan ornamen yang bervariasi: andong, cidomo, dokar. Moda transportasi lain yang dipamerkan adalah kapal laut, mulai dari kapal yang sangat sederhana dari balok kayu utuh sampai replika kapal yang rumit.  

Di lantai dua ini ada berbagai display interaktif yang menarik seperti permainan tebak suara (suara pesawat jenis tertentu dan jenis klakson kereta api), film kartun pendek yang informatif tentang kereta dan nukilan film pendek sejarah kapal terbang, serta display game lainnya.



Naik ke lantai 3 tempatnya pesawat. Juga disini ada tempat menembak. Tak lupa kami mengabadikan dengan berfoto. Kita juga bisa naik ke lantai 4. Disana ada tempat makan dan miniature pesawat kepresidenan Indonesia yang sangat kece. 


Setelah selesai, kami kembali turun ke lantai 2, ikut pintu samping dan keluar ke arena luar ruang: Batavia. Suasana hiruk pikuk Batavia tempo dulu dihidupkan kembali lewat bangunan toko-toko pecinan dan kendaraan yang parkir di jalan-jalan: sepeda, gerobak, becak, bajaj, oplet dan dokar. Di sebelah Stasiun Jakarta Kota ada set pelabuhan dengan berbagai macam mode angkut. Di pojok pelabuhan ada warung zaman dulu.




Dinamika dan alur pengunjung museum ini enak diikuti. Setelah ada arena luar ruang, kami diajak ke dalam ruangan lagi menikmati koleksi mobil-mobil Australia dan sepeda motor Jepang. Setelah itu ada ruang terbuka lagi. Kali ini dengan tema Broadway. Setting bangunannya: kantor polisi, kantor pemadam kebakaran, apartemen, salon, bank dan teater cukup meyakinkan, seperti set film. Ditambah mobil-mobil kuno Amerika yang 'parkir' di pinggil jalan, hasil foto bisa seperti di Amerika sungguhan. Padahal KW, hehe.




Dari jalanan Amerika, kami langsung melompat masuk ke Eropa. Disambut dengan vespa-vespa Italia yang diparkir di pinggir pantai. Lantai ruangan ini dari batu-batuan sehingga suasananya mirip dengan lorong-lorong sempit di kota-kota di Eropa. Dari Italia kami menuju... Perancis! Kota Paris dibuat miniaturnya lengkap kafe-kafe cantik dengan menara Eiffel KW2.

Dari Perancis, satu lompatan membawa kami ke Jerman. Suasana desa di Jerman ini asyik banget, dengan rumah tradisional dan mobil-mobil VW. Pohon berdaun cokelat seperti di musim gugur semakin menambah romantis suasana. Cocok lah buat pemotretan pre-wed :p
 

Sementara itu... tepat di seberang Jerman adalah: Inggris! Simbol-simbol London disajikan lengkap: kotak telepon umum warna merah, simbol kereta bawah tanah, penjaga istana, The Beatles dan Mr Bean. Keluar dari London-londonan ini kami bisa melihat Istana Buckingham (nggak tahu ini KW berapa). Tampak depannya cukup mirip, tamannya pun meyakinkan. Cuma kalau mau foto di depan sini, jangan sampai tulisan 'Istana Buckingham' ikut muncul. Kenapa? Karena 'Istana' itu bahasa Indonesia, bahasa Inggrisnya 'Palace' :)



Kejutannya, ternyata istana Buckingham ini tidak cuma depannya doang, ada dalamnya beneran. Langit-langitnya dihiasi lampu gantung mewah. Di pojokan juga ada tahta sang ratu, lengkap dengan Ratu Elizabeth KW. Di tengah istana, anak-anak bisa bermain dengan double decker bus, bis tingkat warna merah yang menjadi simbol khas London. 


Di wahana terakhir (Hollywood) ada restoran cepat saji CFC. Suasana yang disajikan benar-benar mirip dengan Hollywood.


Photo Source: sobatpetualang.com

Keluar dari museum ini, kita melewati pasar terapung. Disini dijual ole-ole khas Malang, juga kita dapat menikmati pameran yang cukup baik.
 

Setelah semua spot kami telusuri, tidak terasa saat itu waktu sudah menunjukkan pukul 5.30 sore, kami segera keluar untuk mencari tempat makan.
 

Overall, sangat recommended! Kalau datang ke Malang wajib ke tempat ini, gak akan menyesal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar