Taman Sari: Menjelajah Kesejukan Istana Air Yogyakarta


Tepatnya hari kamis (7/6/18) pukul 1 siang Saya, Agung, Reifanli dan Christy berangkat menuju ke salah satu reruntuhan peninggalan kerajaan islam di Yogyakarta, namanya Taman Sari. Buat kamu yang belum pernah berkunjung ke Istana Air Taman Sari, Yogyakarta, tidak ada salahnya kan untuk menjelajah keindahan dari tempat ini? Hehe

Tempatnya terletak di Jl. Kompleks Taman Sari, Kraton, Patehan Yogyakarta. Sekitar 30-40 menit dari tempat kami menginap. Tempat ini dulunya merupakan tempat rekreasi untuk para keluarga kerajaan. Selain menjadi tempat rekreasi, tempat ini juga merupakan benteng pertahanan yang sudah berdiri sejak zaman dahulu.


Pada mulanya Istana Air Taman Sari ini dibangun oleh Sri Sultan Hamengku Buwono I pada tahun 1758-1765.

Tempat yang merupakan peninggalan kerajaan Jawa ini, sekarang telah menjadi salah satu tempat wisata sekaligus cagar budaya sejarah yang telah dilestarikan dan dirawat sampai saat ini.




Istana Air Taman Sari ini sendiri pun memiliki luas lahan yang pada awalnya hanya sebesar 10 hektar dengan 57 bangunan di dalamnya. Seperti namanya, tempat ini terdiri dari Istana Air yang menjadi tempat pemandian Putri Raja dan Permaisuri pada zaman dahulu.

Jika berkunjung ke tempat ini, kamu bisa menemukan beberapa kompleks di dalamnya, seperti; kolam pemandian, danau buatan, pulau buatan, jembatan gantung, taman, lorong bawah tanah, kanal air, Masjid, dan beberapa bangunan lainnya yang gedungnya sengaja dirancang khusus dengan beberapa arsitektur dunia.

Letak Taman Sari tidak jauh dari kompleks Keraton Yogyakarta sehingga menjadi salah satu situs peninggalan sejarah yang selalu ramai dan dipadati oleh para pengunjung dalam setiap harinya.


BACA JUGA:
1. Candi Borobudur: Permata di Tengah Pulau Jawa
2. Candi Ratu Boko: Keindahan Sunset Diatas Bukit yang Penuh Misteri
3. Candi Prambanan: Mahakarya Hindu Terbesar di Indonesia

Sudah lebih dari dua ratus tahun yang lalu, sebuah istana air ini juga merupakan salah satu lambang kejayaan Raja Mataram, walaupun tempat ini berada di Jogja, namun nyatanya bangunan ini sama sekali tidak memiliki arsitektur Jawa maupun Nusantara Indonesia, melainkan ciptaan dan memiliki bangunan ala Portugis.

Dua ratus tahun yang telah berlalu ini ternyata nama Taman Sari yang diambil dari arti “Taman yang indah” ini juga kini menyimpan banyak sekali rahasia di dalamnya.

Adanya terletak danau buatan air kecil atau yang terlihat seperti kolam besar ini ternyata dulunya merupakan salah satu tempat mandi sang Ratu pada zaman dahulu kala. Tempat tidurnya pun sengaja di rancang khusus dan tidak boleh sembarangan orang bisa masuk ke dalam ruangannya.

Jalan sedikit dari tempat pemandian Ratu, kamu akan bisa menemukan lorong-lorong panjang menuju Masjid bawah tanah.


 

Masjid yang terbilang sangat unik ini memang sama persis seperti namanya, letaknya memang benar-benar di bawah tanah. Masjid yang memiliki dua lantai dengan bangunan yang didesain unik ini berbentuk unik melingkar seperti panggung.

Kalau pada zaman dahulu, tempat ini berfungsi sebagai tempat benteng pertahanan yang dilindungi dengan tembok-tembok dinding yang tebal mengelilingi masjid ini.

Tapi, lambat laun zaman pun berubah. Kini, tempat ini sudah menjadi spot paling favorit oleh para wisatawan untuk menikmati cagar budaya sejarah Taman Sari dan juga sebagai spot favorit untuk para wisatawan berfoto.

Di dalam bangunan Masjid bawah tanah ini terdapat sumur yang dikelilingi oleh lima tangga yang melambangkan jumlah Rukun Islam.


Jika kamu berkunjung ke Taman Sari ketika kamu menuruni anak tangga yang berada di Masjid bawah tanah nanti, kamu akan bisa menemukan tangga yang saling bertemu di tengah-tengah kolam air yang berasal dari Sumur Gumuling.

Hal unik lainnya yang perlu kamu ketahui adalah, ketebalan dari tembok masjid bawah tanah yang kurang lebih sekitar 1,25 meter ini terbuat dari batubata yang direkatkan dengan menggunakan bahan alami seperti putih telur.

Untuk bisa sampai ke dalam Masjid kamu harus melewati sebuah gerbang terlebih dahulu yang memiliki tingkat dua. Pada zaman dahulu, menara ini sering digunakan oleh para raja untuk mengawasi para selirnya ketika tengah mandi di Umbul Kuras.

Jika sudah puas berputar mengelilingi tempat-tempat yang berada di kompleks Taman Sari, kini kamu bisa berputar ke belakang dan melihat beberapa tempat-tempat yang menjual oleh-oleh khas Yogyakarta yang bisa kamu beli sebagai buah tangan nanti.

Waktu terbaik jika ingin berkunjung ke Taman Sari Yogyakarta adalah siang hari, dan kalau bisa datang ketika weekdays dan hindarkan weekend. Karena, pada saat weekend tempat ini akan sangat ramai dan dipadati oleh para wisatawan lainnya.


SUMBER SADURAN 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar